TB TOILET OTOMATIS



1. Tujuan

- Mengetahui Komponen untuk merangkai sensor
- Menjelaskan prinsip kerja sensor getar, MQ-2, Mq-7, touch sensor, flame sensor, Mq 2, MQ 7, PIR sensor dan sound sensor pada proteus
- mengetahui rangkaian sensor getar, MQ-2, Mq-7, touch sensor, flame sensor, Mq 2, MQ 7, PIR sensor dan sound sensor sebagai Toilet Otomatis
2. Alat dan bahan 
alat

1. power supply
(Gambar 1. power supply)

          Pada sebuah rangkaian elektronikaterdapat pin/kaki dengan tulisan Vcc. Tulisan tersebut sering kita jumpai pada rangkaian elektronika, kadang hal sepele seperti ini menjadi sesuatu yang susah bagi siswa ketika berhubungan langsung pada suatu alat, misal ketika melakukan praktikum, melakukan uji simulasi di komputer atau menemukan pada buku. Secara sederhana, VCC menunjukan pin yang harus disambung pada muatan positif. biasanya berukuran 5V,3V,12V dsb.

2. Multimeter
(Gambar 2. Multimeter)
Multimeter adalah suatu alat ukur listrik yang digunakan untuk mengukur tiga jenis besaran listrik yaitu arus listriktegangan listrik, dan hambatan listrik.Sebutan lain untuk multimeter adalah AVO-meter yang merupakan singkatan dari satuan AmpereVolt, dan Ohm
bahan;
a. Infra Red Sensor
(Gambar 3. Infra Merah)
    Sistem sensor infra merah pada dasarnya menggunakan infra merah sebagai media untuk komunikasi data antara receiver dan transmitter. Sistem akan bekerja jika sinar infra merah yang dipancarkan terhalang oleh suatu benda yang mengakibatkan sinar infra merah tersebut tidak dapat terdeteksi oleh penerima.

b. Transistor NPN
(Gambar 4. Transistor NPN)

    Transistor NPN persimpangan Bipolar, Lapisan material N bermuatan negatif dan P bermuatan positif. memiliki lapisan positif diantara dua lapisan negatif. Umum digunakan untuk switching, memperkuat sinyal. memiliki tiga terminal yaitu, B(basis), C(Kolektor), E(emitor) Umum digunakan untuk switching, memperkuat Sinyal.

c. LED- RED
(Gambar 5. LED RED)

fungsi LED dalam rangkaian adalah sebagai indikator atau sinyal indikator/lampu indikator

4. Relay

(Gambar 6. Relay)

    Relay adalah komponen yang berfungsi untuk mengalirkan arus listrik yang besar dengan menggunakan kendali listrik arus kecil.

5. Sound sensor
(Gambar 7. sound sensor)
    Sensor suara adalah sensor yang cara kerjanya yaitu merubah besaran suara menjadi besaran listrik.

6. Resistor
(Gambar 8. Resistor)
    Resistor berfungsi untuk menghambat dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian elektronika

7. Inverter
(Gambar 9. Inverter)
Gerbang Logika Inverter adalah salah satu Gerbang Logika dengan satu sinyal masukan dan juga satu sinyal keluaran. Inverter juga disebut sebagai gerbang Komplemen (lawan) dimana sinyal keluaran selalu berlawanan dengan sinyal masukan.


8. MQ-7
(Gambar 10. MQ 7)

MQ 7 merupakan sensor gas yang digunakan dalam peralatan untuk mendeteksi gas karbon monoksida (CO) dalam kehidupan sehari-hari, industri, atau mobil.


9. Touch Sensor
(Gambar 11. touch sensor)
    Sensor Sentuh adalah sensor elektronik yang dapat mendeteksi sentuhan. Sensor Sentuh ini pada dasarnya beroperasi sebagai sakelar apabila disentuh, seperti sakelar pada lampu, layar sentuh ponsel dan lain sebagainya.

10. MQ-2

(Gambar 12. MQ 2)

    Gas Sensor (MQ2) adalah sensor yang berguna untuk mendeteksi kebocoran gas baik pada rumah maupun industri. Sensor ini sangat cocok untuk mendeteksi H2, LPG, CH4, CO, Alkohol, Asap atau Propana.

11. PIR Sensor

(Gambar 13. PIR Sensor)
    Sensor PIR digunakan untuk mendeteksi keberadaan manusia, dan RFID digunakan untuk membatasi akses ke laboratorium. Sensor PIR adalah sensor yang digunakan untuk mendeteksi adanya pancaran sinar infra merah

12. IC 4556
(Gambar 14. IC 4556)


    Sirkuit terpadu D4556 adalah gain tinggi, arus keluaran tinggi, ayunan tegangan keluaran tinggi penguat operasional ganda yang mampu mengemudi 70mA.

13. IC 74148
(Gambar 15. IC 74148)


    Encoder prioritas ini menggunakan CMOS gerbang silikon canggih teknologi. Ini memiliki kekebalan kebisingan yang tinggi dan daya yang rendah konsumsi khas sirkuit CMOS, serta kecepatan dan drive keluaran mirip dengan LB-TTL.

14. IC 7447

(Gambar 16. IC 7447)

    IC 7447 merupakan IC TTL Decoder BCD to 7 Segment. IC ini berfungsi untuk mengubah kode bilangan biner BCD (Binary Coded Decimal) menjadi data tampilan untuk penampil/display 7 segment yang bekerja pada tegangan TTL (+5 volt DC).

15. IC 4052

(Gambar 17. IC 4052)
    UTC 4052 adalah multiplexer analog 4 saluran diferensial/ demultiplexer untuk aplikasi sebagai sakelar analog yang dikontrol secara digital.




3. dasar teori  

a. MQ-2
(Gambar 17. Lambang sensor gas)
    Sensor MQ-2 adalah alat yang digunakan untuk mendeteksi konsentrasi gas yang mudah terbakar di udara serta asap dan output membaca sebagai tegangan analog, sensor gas asap MQ-2 dapat langsung diatur sensitivitasnya dengan memutar trimpotnya.
    Sensor ini biasa digunakan mendeteks9i kebocoran gas baik di rumah maupun di industri. gas yang dapat dideteksi diantaranya: LPG, i- butana, propana, metana, alkohol, hidrogen, dan asap. Sensor ini sangat cocok di gunakan untuk alat emergensi sebagai deteksi gas-gas, seperti deteksi kebocoran gas, deteksi asap untuk pencegahan kebakaran dan lain lain.

Spesifikasi sensor pada sensor gas MQ-2 adalah sebagai berikut:
Catu daya pemanas (input pemanas): 5V AC/DC
1. Catu daya rangkaian (input rangkaian): 5VDC
2. Range pengukuran : 
3. 200 - 5000ppm untuk LPG, propana
4. 300 - 5000ppm untuk butana
5. 5000 - 20000ppm untuk metana
6. 300 - 5000ppm untuk  Hidrogen
7. Output : Tegangan analog antara (0-5V)
8. Resistansi Sensor (RS): 2KΩ - 10KΩ

Kurva karakteristik sensitivitas MQ-2
(gambar 18. grafik MQ-2)

karakteristik sensitivitas MQ-2 untuk beberapa gas. dalam: Temp: 20 ℃ 、 Kelembaban: 65% 、 Konsentrasi O 2 21% RL = 5kΩ Ro: resistansi sensor pada 1000ppm H 2 di udara bersih. Rs: resistansi sensor pada berbagai konsentrasi gas.


(gambar 19.ketergantungan MQ-2 pada suhu dan kelembaban)

Ro: resistansi sensor pada 1000ppm H2 di udara pada 33% RH dan 20 derajat. Rs: resistansi sensor pada 1000ppm H2 pada temperatur dan kelembaban yang berbeda.

Konfigurasi Sensor MQ-2
(Gambar 20. MQ-2 Pinout)
Sensor MQ-2 terdapat 2 masukan tegangan yakni VH dan VC. VH digunakan untuk tegangan pada pemanas (Heater) internal dan Vc merupakan tegangan sumber serta memiliki keluaran yang menghasilkan tegangan berupa tegangan analog. Berikut konfigurasi dari sensor MQ-S :
  1. Pin 1 merupakan heater internal yang terhubung dengan ground.
  2. Pin 2 merupakan tegangan sumber (VC) dimana Vc < 24 VDC.
  3. Pin 3 (VH) digunakan untuk tegangan pada pemanas (heater internal) dimana VH = 5VDC.
  4. Pin 4 merupakan output yang akan menghasilkan tegangan analog.
Prinsip Kerja
    Sensor Asap MQ-2 berfungsi untuk mendeteksi keberadaan asap yang berasal dari gas mudah terbakar di udara. Pada dasarnya sensor ini terdiri dari tabung aluminium yang dikelilingi oleh silikon dan di pusatnya ada elektroda yang terbuat dari aurum di mana ada element pemanasnya.
  Ketika terjadi proses pemanasan, kumparan akan dipanaskan sehingga SnO2 keramik menjadi semikonduktor atau sebagai penghantar sehingga melepaskan elektron dan ketika asap dideteksi oleh sensor dan mencapai aurum elektroda maka output sensor MQ-2 akan menghasilkan tegangan analog.
    Sensor MQ-2 ini memiliki 6 buah masukan yang terdiri dari tiga buah power supply (Vcc) sebasar +5 volt untuk mengaktifkan heater dan sensor, Vss (Ground), dan pin keluaran dari sensor tersebut.

Penyesuaian sensivitas
     Nilai resistansi MQ-2 berbeda dengan berbagai jenis dan konsentrasi gas. Jadi, saat menggunakan komponen ini, penyesuaian sensitivitas sangat diperlukan. untuk mengkalibrasi detektor untuk 1000ppm liquified petroleum gas <LPG>, atau 1000ppm iso-butane <i-C4H10> konsentrasi di udara dan gunakan nilai Resistansi beban (RL) sekitar 20 KΩ (5KΩ hingga 47 KΩ). Saat mengukur secara akurat, titik alarm yang tepat untuk detektor gas harus ditentukan setelah mempertimbangkan pengaruh suhu dan kelembaban.

Struktur rangkaian pengukuran dasar
(Gambar 21. Struktur dan konfigurasi, rangkaian pengukuran dasar)

1. Lapisan penginderaan gas = SnO2 (Timah Dioksida)
2. Electroda  = Au (Aurum)
3. garis elektroda = Pt (Platina)
4. heater coil = paduan/campuran(Ni - Cr)
5. tubular keramik = Al2O3
6. jaringan anti ledakan = SUS316 100-mesh)
7. cincin penjepit = pelapis tembaga (Ni)
8. resin base = bakelite
9. pin tabung = pelapis tabung (Ni)

c. transistor NPN
    Transistor NPN adalah komponen elektronika semikonduktor yang memiliki 3 kaki elektroda, yaitu Basis (Dasar), Kolektor (Pengumpul) dan Emitor (Pemancar). Komponen ini berfungsi sebagai penguat, pemutus dan penyambung (switching), stabilitasi tegangan, modulasi sinyal dan masih banyak lagi fungsi lainnya. Selain itu, transistor juga dapat digunakan sebagai kran listrik sehingga dapat mengalirkan listrik dengan sangat akurat dan sumber listriknya.
Berikut ini adalah langkah-langkah untuk menentukan Transistor NPN :
1. Atur posisi saklar pada mode Dioda.
2. Hubungkan Probe Merah (+) pada terminal Basis Transistor.
3. Hubungkan Probe Hitam (-) pada terminal Emitor Transistor. Layar Multimeter akan menunjukan nilai tegangan tertentu.
4. Pindahkan Probe Hitam (-) pada terminal Kolektor Transistor. Layar Multimeter akan menunjukan nilai tegangan tertentu.
5. Jika langkah ke-3 dan ke-4 menunjukan nilai tegangan tertentu, maka Transistor tersebut dapat dipastikan adalah Transistor jenis NPN.

(Gambar 22. Simbol dan struktur untuk transistor NPN)
Emitor = Semikonduktor Tipe N = Katoda pada Dioda.
Basis = Semikonduktor Tipe P = Anoda pada Dioda.
Kolektor = Semikonduktor Tipe N = Katoda pada Dioda.

b. Transistor NPN

    Transistor NPN adalah komponen elektronika semikonduktor yang memiliki 3 kaki elektroda, yaitu Basis (Dasar), Kolektor (Pengumpul) dan Emitor (Pemancar). Komponen ini berfungsi sebagai penguat, pemutus dan penyambung (switching), stabilitasi tegangan, modulasi sinyal dan masih banyak lagi fungsi lainnya. Selain itu, transistor juga dapat digunakan sebagai kran listrik sehingga dapat mengalirkan listrik dengan sangat akurat dan sumber listriknya.

Berikut ini adalah langkah-langkah untuk menentukan Transistor NPN :
1. Atur posisi saklar pada mode Dioda.
2. Hubungkan Probe Merah (+) pada terminal Basis Transistor.
3. Hubungkan Probe Hitam (-) pada terminal Emitor Transistor. Layar Multimeter akan menunjukan nilai tegangan tertentu.
4. Pindahkan Probe Hitam (-) pada terminal Kolektor Transistor. Layar Multimeter akan menunjukan nilai tegangan tertentu.
5. Jika langkah ke-3 dan ke-4 menunjukan nilai tegangan tertentu, maka Transistor tersebut dapat dipastikan adalah Transistor jenis NPN.

(Gambar 23. Simbol dan struktur untuk transistor NPN)
Emitor = Semikonduktor Tipe N = Katoda pada Dioda.
Basis = Semikonduktor Tipe P = Anoda pada Dioda.
Kolektor = Semikonduktor Tipe N = Katoda pada Dioda.


b. Relay

(Gambar 24. Lambang relay)
    Relay adalah koponen elektronika pada sebuah mobil yang memiliki dua bagian elektromagnetik berupa kontak point dan kumparan. Relay adalah komponen yang berfungsi untuk mengalirkan arus listrik yang besar dengan menggunakan kendali listrik arus kecil.
    Relay secara umum memiliki empat buah terminal, diantaranya terminal 87 dan juga terminal 30 yang tersambung pada kontak point dan terminal 85 dan juga terminal 86 yang masih berhubungan dengan elektromagnetik.
    Relay memiliki fungsi sebagai saklar atau elektromagnetik switch yang mana dikendalikan oleh magnet listrik. Relay memiliki cara kerja ketika elektromagnetik atau kumparan sedang dialiri arus listrik melalui terminal 86 dan terminal 85, maka kumparan akan menghasilkan gaya kemagnitan. Kemagnetan tersebut yang akan menarik bagian kontak point sehingga terminal 87 dan terminal 30 akan tersambung atau terhubung.
    Fungsi relay lainnya untuk melindungi bagian saklar kombinasi dan switch lampu besar yang bisa meleleh yang disebabkan oleh panas. Fungsi Relay juga untuk mempersingkat atau memperpendek arus listrik yang masuk ke dalam lampu dan akan membuat lampu menjadi lebih terang.

Spesifikasi


Dimensi

Referensi Data

c. Resistor
(Gambar 25. Lambang Resistor)
    Resistor atau disebut hambatan adalah komponen elektronika pasif yang berfungsi untuk menghambat dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian elektronika. satuan nilai resistor adalah ohm.nilai resistor biasanya diwakili dengan kode angka ataupun gelang warna yang terdapat di badan resistor. hambatan resistor sering disebut juga dengan resistansi.
 
Jenis jenis resistor diantaranya adalah:
1. Resistor yang nilainya tetap.
2. Resistor yang nilainya dapat diatur, resistor jenis ini sering disebut juga dengan variabel resistor ataupun potensiometer.
3. Resistor yang nilainya dapat berubah sesuai dengan intensitas cahaya, resistor jenis ini disebut dengan LDR atau Light Dependent Resistor.
4. Resistor yang nilainya dapat berubah sesuai dengan perubahan suhu, resistor jenis ini disebut dengan PTC (Positive Temperature Coefficient) dan NTC (Negative Temperature Coefficient).

Fungsi resistor
1. Fungsi resistor membatasi arus listrik yang mengalir
2. Fungsi resistor untuk aplikasi DC yang membutuhkan keakuratan yang sangat tinggi. Contoh aplikasi penggunaan resistor ini adalah DC Measuring equipment, dan reference gulators untuk voltage regulator dan decoding Network.
3. Fungsi resistor sebagai standart didalam verifikasi keakuratan dari suatu alat ukur resistive.
4. Fungsi resistor untuk pengatur tegangan output pada power supplay.
5. Fungsi resistor untuk aplikasi power karena membutuhkan frekuensi respon yang baik, daya yang tinggi dan nilai yang lebih besar daripada power wirewound resistor.
6. resistor pembagi tegangan.


Grafik

d. Buzzer
     Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir sama dengan loud speaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara. Buzzer biasa digunakan sebagai indikator bahwa proses telah selesai atau terjadi suatu kesalahan pada sebuah alat (alarm).

    Buzzer adalah jenis Buzzer yang menggunakan efek Piezoelectric untuk menghasilkan suara atau bunyinya. Tegangan listrik yang diberikan ke bahan Piezoelectric akan menyebabkan gerakan mekanis, gerakan tersebut kemudian diubah menjadi suara atau bunyi yang dapat didengar oleh telinga manusia dengan menggunakan diafragma dan resonator.

Berikut ini adalah gambar bentuk dan struktur dasar dari sebuah Buzzer.

(gambar 26a. buzzer)

(Gambar 26b. Lambang buzzer)
    Buzzer dapat digerakan hanya dengan menggunakan output langsung dari sebuah IC TTL.Buzzer dapat bekerja dengan baik dalam menghasilkan frekuensi di kisaran 1 – 5 kHz hingga 100 kHz untuk aplikasi Ultrasound. Tegangan Operasional Buzzer yang umum biasanya berkisar diantara 3Volt hingga 12 Volt.

Spesifikasi
Grafik
e.  Touch sensor

(Gambar 27. Touch sensor)
    Touch Sensor atau Sensor Sentuh adalah sensor elektronik yang dapat mendeteksi sentuhan. Sensor Sentuh ini pada dasarnya beroperasi sebagai sakelar apabila disentuh, seperti sakelar pada lampu, layar sentuh ponsel dan lain sebagainya. Sensor Sentuh ini dikenal juga sebagai Sensor Taktil (Tactile Sensor). Seiring dengan perkembangan teknologi, sensor sentuh ini semakin banyak digunakan dan telah menggeser peranan sakelar mekanik pada perangkat-perangkat elektronik.
    

Jenis-jenis Sensor Sentuh

Berdasarkan fungsinya, Sensor Sentuh dapat dibedakan menjadi dua jenis utama yaitu Sensor Kapasitif dan Sensor Resistif. Sensor Kapasitif atau Capacitive Sensor bekerja dengan mengukur kapasitansi sedangkan sensor Resistif bekerja dengan mengukur tekanan yang diberikan pada permukaannya.

Pengertian SENSOR SENTUH dan jenis-jenisnya (KAPASITIF DAN RESISTIF)
(Gambar 28. jenis touch sensor)

Sensor Kapasitif

    Sensor sentuh Kapasitif merupakan sensor sentuh yang sangat populer pada saat ini, hal ini dikarenakan Sensor Kapasitif lebih kuat, tahan lama dan mudah digunakan serta harga yang relatif lebih murah dari sensor resistif. Ponsel-ponsel pintar saat ini telah banyak yang menggunakan teknologi ini karena juga menghasilkan respon yang lebih akurat.

    Berbeda dengan Sensor Resistif yang menggunakan tekanan tertentu untuk merasakan perubahan pada permukaan layar, Sensor Kapasitif memanfaatkan sifat konduktif alami pada tubuh manusia untuk mendeteksi perubahan layar sentuhnya. Layar sentuh sensor kapasitif ini terbuat dari bahan konduktif (biasanya Indium Tin Oxide atau disingkat dengan ITO) yang dilapisi oleh kaca tipis dan hanya bisa disentuh oleh jari manusia atau stylus khusus ataupun sarung khusus yang memiliki sifat konduktif.

    Pada saat jari menyentuh layar, akan terjadi perubahaan medan listrik pada layar sentuh tersebut dan kemudian di respon oleh processor untuk membaca pergerakan jari tangan tersebut. Jadi perlu diperhatikan bahwa sentuhan kita tidak akan di respon oleh layar sensor kapasitif ini apabila kita menggunakan bahan-bahan non-konduktif sebagai perantara jari tangan dan layar sentuh tersebut.

Sensor Resistif

    Tidak seperti sensor sentuh kapasitif, sensor sentuh resistif ini tidak tergantung pada sifat listrik yang terjadi pada konduktivitas pelat logam. Sensor Resistif bekerja dengan mengukur tekanan yang diberikan pada permukaannya. Karena tidak perlu mengukur perbedaan kapasitansi, sensor sentuh resistif ini dapat beroperasi pada bahan non-konduktif seperti pena, stylus atau jari di dalam sarung tangan.

    Sensor sentuh resistif terdiri dari dua lapisan konduktif yang dipisahkan oleh jarak atau celah yang sangat kecil. Dua lapisan konduktif (lapisan atas dan lapisan bawah) ini pada dasarnya terbuat dari sebuah film. Film-film umumnya dilapisi oleh Indium Tin Oxide yang merupakan konduktor listrik yang baik dan juga transparan (bening).

    Cara kerjanya hampir sama dengan sebuah sakelar, pada saat film lapisan atas mendapatkan tekanan tertentu baik dengan jari maupun stylus, maka film lapisan atas akan bersentuhan dengan film lapisan bawah sehingga menimbulkan aliran listrik pada titik koordinat tertentu layar tersebut dan memberikan signal ke prosesor untuk melakukan proses selanjutnya.

f. gerbang inverter

    Dalam logika digital, inverter atau gerbang NOT adalah gerbang logika yang menerapkan negasi logis . Dalam logika matematika itu setara dengan operator negasi logis (¬). The tabel kebenaran ditunjukkan di sebelah kanan.

    Sirkuit inverter mengeluarkan tegangan yang mewakili level logika yang berlawanan dengan inputnya. Fungsi utamanya adalah untuk membalikkan sinyal input yang diterapkan. Jika input yang diterapkan rendah maka output menjadi tinggi dan sebaliknya. Inverter dapat dibangun menggunakan transistor NMOS tunggal atau transistor PMOS tunggal yang digabungkan dengan resistor . Karena pendekatan 'resistif-drain' ini hanya menggunakan satu jenis transistor, maka dapat dibuat dengan biaya rendah. Namun, karena arus mengalir melalui resistor di salah satu dari dua keadaan, konfigurasi pengurasan resistif kurang menguntungkan untuk konsumsi daya dan kecepatan pemrosesan. Atau, inverter dapat dibangun menggunakan dua transistor komplementer dalam CMOSkonfigurasi. Konfigurasi ini sangat mengurangi konsumsi daya karena salah satu transistor selalu mati di kedua keadaan logika. Kecepatan pemrosesan juga dapat ditingkatkan karena resistansi yang relatif rendah dibandingkan dengan perangkat tipe NMOS saja atau PMOS saja. Inverter juga dapat dibangun dengan transistor sambungan bipolar (BJT) dalam konfigurasi logika resistor-transistor (RTL) atau logika transistor-transistor (TTL).

    Sirkuit elektronik digital beroperasi pada level tegangan tetap yang sesuai dengan logika 0 atau 1 (lihat biner ). Rangkaian inverter berfungsi sebagai gerbang logika dasar untuk menukar antara dua level tegangan tersebut. Implementasi menentukan tegangan aktual, tetapi level umum termasuk (0, +5V) untuk sirkuit TTL.

    Inverter adalah blok bangunan dasar dalam elektronik digital. Multiplexer, decoder, state machine, dan perangkat digital canggih lainnya dapat menggunakan inverter.

    The hex inverter adalah sirkuit terpadu yang berisi enam ( hexa- ) inverter. Misalnya, chip 7404 TTL yang memiliki 14 pin dan chip CMOS 4049 yang memiliki 16 pin, 2 di antaranya digunakan untuk daya/referensi, dan 12 di antaranya digunakan untuk input dan output keenam inverter (4049 memiliki 2 pin tanpa koneksi).

 adalah representasi analitik dari gerbang NOT:

Gambar 29. Representasi Inverter)

(Gambar 30. Kurva transfer tegangan untuk inverter)

g. MQ 7

Sensor MQ-7 merupakan sensor gas yang digunakan dalam peralatan untuk mendeteksi gas karbon monoksida (CO) dalam kehidupan sehari-hari, industri, atau mobil. Fitur dari sensor gas MQ-7 ini adalah mempunyai sensitivitas yang tinggi terhadap karbon monoksida (CO), stabil, dan berumur panjang. Sensor ini menggunakan catu daya heater : 5V AC/DC dan menggunakan catu daya rangkaian : 5 VDC, jarak pengukuran : 20 - 2000 ppm untuk ampuh mengukur gas karbon monoksida. Sensor MQ-7 dapat dilihat pada Gambar 1. 

Sensor MQ 7
Gambar 31. Sensor MQ 7

Sensor gas MQ-7 disusun oleh mikro AL2O3 tabung keramik, Tin Dioksida (SnO2) lapisan sensitif, elektroda pengukuran dan pemanas adalah tetap menjadi kerak yang dibuat oleh plastik dan stainless steel bersih. Pemanas menyediakan kondisi kerja yang diperlukan untuk pekerjaan komponen sensitif. Sensor Gas MQ-7 dibuat dengan 6 pin, 4 dari mereka yang digunakan untuk mengambil sinyal, dan 2 lainnya digunakan untuk menyediakan arus pemanasan. Rangkaian dasar sensor gas MQ-7 dapat ditunjukkan pada Gambar 2.

Prinsip Kerja Sensor MQ-7

Rangkaian Dasar Sensor MQ-7
Gambar 32. Rangkaian Dasar Sensor MQ-7

Hambatan permukaan sensor Rs diperoleh melalui dipengaruhi sinyal output tegangan dari resistansi beban RL yang seri. Hubungan antara itu dijelaskan pada persamaan dibawah: 

Rs\RL = (Vc-VRL) / VRL .

Sinyal ketika sensor digeser dari udara bersih untuk karbon monoksida (CO), pengukuran sinyal dilakukan dalam waktu satu atau dua periode pemanasan lengkap (2,5 menit dari tegangan tinggi ke tegangan rendah). Lapisan sensitif dari MQ-7 komponen gas sensitif terbuat dari SnO2 dengan stabilitas. Jadi, MQ-7 memiliki stabilitas jangka panjang yang sangat baik. Masa servis bisa mencapai 5 tahun di bawah kondisi penggunaan. Penyesuaian sensitivitas nilai resistansi MQ7 adalah perbedaan untuk berbagai jenis dan berbagai gas konsentrasi. Ketika secara akurat mengukur, titik alarm yang tepat untuk detektor gas harus ditentukan setelah mempertimbangkan pengaruh suhu dan kelembaban.

 Karakteristik Sensor MQ-7

 Karakteristik sensitivitas sensor Gas MQ-7 adalah sebagai berikut: 

  • Rs/tahanan permukaan terhadap tubuh = 2-20k pada 100ppm Carbon Monoxide(CO). 
  • a(300/100ppm)/tingkat konsentrasi kemiringan = Kurang dari 0.5 Rs (300ppm)/Rs(100ppm). 
  • Standar kondisi bekerja = temperature -20℃±2℃ kelembapan 65%±5%, RL:10KΩ±5%, Vc:5V±0.1V VH:5V±0.1V, VH:1.4V±0.1V. 
  • Waktu panaskan tidak kurang dari 48 jam 
  • Jarak deteksi: 20ppm-2000ppm carbon monoxide

 Implementasi Sensor Gas MQ-7 dengan motor DC 

Implementasi Sensor Gas MQ-7 dengan motor DC
Gambar 33. Implementasi Sensor Gas MQ-7 dengan motor DC

Pada Gambar 25. sensor Gas MQ-7 berfungsi sebagai pengatur kecepatan motor DC. Prinsip kerja Gambar 25 adalah output dari sensor Gas MQ-7 yang sangat kecil sekitar mili volt dimasukkan ke rangkaian penguat non inverting, fungsinya adalah untuk menaikkan tegangan sensor Gas MQ-7 menadi 10 kali. Sehingga jika sensor Gas MQ-7 mendeteksi adanya asap kendaraan dengan waktu yang lama maka output yang dihasilkan semakin besar dan putaran motor DC akan semakin cepat.

 Implementasi Sensor Gas MQ-7 dengan motor servo

. Implementasi Sensor Gas MQ-7 dengan motor servo
Gambar 34. Implementasi Sensor Gas MQ-7 dengan motor servo

Pada Gambar 26 sensor Gas MQ-7 berfungsi sebagai pengatur kecepatan motor servo. Prinsip kerja Gambar 26 adalah output dari sensor Gas MQ-7 yang sangat kecil sekitar mili volt dimasukkan ke rangkaian penguat non inverting, fungsinya adalah untuk menaikkan tegangan sensor Gas MQ-7 menadi 10 kali. Setelah itu, output dari rangkaian penguat non inverting akan dimasukkan ke astabil multivibrator yang berfungsi untuk menggerakkan motor servo dengan mengubah nilai kapasitansi. Jika output dari rangkaian penguat non inverting semakin besar maka motor servo akan berputar samapai batas derajat tertinggi.

 Implementasi Sensor Gas MQ-7 dengan motor stepper

Implementasi Sensor Gas MQ-7 dengan motor stepper
Gambar 35. Implementasi Sensor Gas MQ-7 dengan motor stepper

Pada Gambar 27. sensor Gas MQ-7 berfungsi sebagai pengatur kecepatan motor stepper. Prinsip kerja Gambar 27. adalah output dari sensor Gas MQ-7 yang sangat kecil sekitar mili volt dimasukkan ke rangkaian penguat non inverting, fungsinya adalah untuk menaikkan tegangan sensor Gas MQ-7 menadi 10 kali. Setelah itu, output dari rangkaian penguat non inverting akan dimasukkan multivibrator astabil yang berfungsi menggerakkan motor stepper dengan mengatur nilai kapasitansi. Output dari multivibrator astabil berupa data 0 dan 1 sebagai input dari driver motor stepper yang berupa dua D flip-flop yang nantinya akan mengatur perputaran motor stepper.

 Implementasi Sensor Gas MQ-7 dengan Sistem Kendali Analog dan ON/OFF

Implementasi Sensor Gas MQ-7 dengan sistem kendali analog
Gambar 36a. Implementasi Sensor Gas MQ-7 dengan sistem kendali analog


Pada Gambar 36(a) sensor Gas MQ-7 berfungsi untuk menyalakan buzzer. Prinsip kerja Gambar 36(a) adalah output dari sensor Gas MQ-7 yang sangat kecil sekitar mili volt dimasukkan ke rangkaian penguat non inverting, fungsinya adalah untuk menaikkan tegangan sensor Gas MQ-7 menjadi 10 kali. Setelah itu output dari rangkaian penguat non inverting akan dibandingkan dengan rangkaian komparator. Tujuannya adalah jika output rangkaian penguat non inverting lebih besar dari rangkaian komparator maka buzzer akan berbunyi dan sebaliknya.

Implementasi Sensor Gas MQ-7 dengan sistem kendali ON/OFF
Gambar 36b Implementasi Sensor Gas MQ-7 dengan sistem kendali ON/OFF


Pada Gambar 36(b) sensor Gas MQ-7 berfungsi untuk menyalakan buzzer. Prinsip kerja Gambar 36 (b) adalah output dari sensor Gas MQ-7 yang sangat kecil sekitar mili volt dimasukkan ke rangkaian penguat non inverting, fungsinya adalah untuk menaikkan tegangan sensor Gas MQ-7 menadi 10 kali. Setelah itu output dari rangkaian penguat non inverting akan dibandingkan dengan rangkaian komparator. Selanjutnya output dari rangkaian komparator akan dimasukkan ke driver relay yang berfungsi sebagai saklar. Tujuannya adalah jika output rangkaian penguat non inverting lebih besar dari rangkaian komparator maka relay akan aktif dan buzzer akan berbunyi dan sebaliknya.


h. Sound Sensor

 
(Gambar 37. Sound Sensor)

Spesifikasi dari Sound Sensor:

        ·         Tegangan kerja: DC 3.3-5V

        ·         Sensitivitas yang Dapat Disesuaikan

        ·         Dimensi: 32 x 17 mm

        ·         Indikasi keluaran sinyal

        ·         Output sinyal saluran tunggal

        ·         Dengan lubang baut penahan, pemasangan yang mudah

        ·         Mengeluarkan level rendah dan sinyal menyala ketika ada suara

        ·         Output berupa digital switching output (0 dan 1 high dan low)

Konfigurasi Sound Sensor   :



 
 Grafik Sound Sensor


i.  Infra Red

    Infra red (IR) detektor atau sensor infra merah adalah komponen elektronika yang dapat mengidentifikasi cahaya infra merah (infra red, IR). Sensor infra merah atau detektor infra merah saat ini ada yang dibuat khusus dalam satu modul dan dinamakan sebagai IR Detector Photomodules. IR Detector Photomodules merupakan sebuah chip detektor inframerah digital yang di dalamnya terdapat fotodiode dan penguat (amplifier).
Bentuk dan Konfigurasi Pin IR Detector Photomodules TSOP

IR

(Gambar 38. Pin IR Detector Photomodules TSOP)    

Konfigurasi pin infra red (IR) receiver atau penerima infra merah tipe TSOP adalah output (Out), Vs (VCC +5 volt DC), dan Ground (GND). Sensor penerima inframerah TSOP ( TEMIC Semiconductors Optoelectronics Photomodules ) memiliki fitur-fitur utama yaitu fotodiode dan penguat dalam satu chip, keluaran aktif rendah, konsumsi daya rendah, dan mendukung logika TTL dan CMOS. Detektor infra merah atau sensor inframerah jenis TSOP (TEMIC Semiconductors Optoelectronics Photomodules) adalah penerima inframerah yang telah dilengkapi filter frekuensi 30-56 kHz, sehingga penerima langsung mengubah frekuensi tersebut menjadi logika 0 dan 1. Jika detektor inframerah (TSOP) menerima frekuensi carrier tersebut, maka pin keluarannya akan berlogika 0. Sebaliknya, jika tidak menerima frekuensi carrier tersebut, maka keluaran detektor inframerah (TSOP) akan berlogika 1.

2. SISTEM SENSOR INFRAMERAH

    Sistem sensor infra merah pada dasarnya menggunakan infra merah sebagai media untuk komunikasi data antara receiver dan transmitter. Sistem akan bekerja jika sinar infra merah yang dipancarkan terhalang oleh suatu benda yang mengakibatkan sinar infra merah tersebut tidak dapat terdeteksi oleh penerima. Keuntungan atau manfaat dari sistem ini dalam penerapannya antara lain sebagai pengendali jarak jauh, alarm keamanan, otomatisasi pada sistem. Pemancar pada sistem ini tediri atas sebuah LED infra merah yang dilengkapi dengan rangkaian yang mampu membangkitkan data untuk dikirimkan melalui sinar infra merah, sedangkan pada bagian penerima biasanya terdapat foto transistor, fotodioda, atau inframerah modul yang berfungsi untuk menerima sinar inframerah yang dikirimkan oleh pemancar.

    LED Infra Merah
LED adalah suatu bahan semikonduktor yang memancarkan cahaya monokromatik yang tidak koheren ketika diberi tegangan maju. Pengembangan LED dimulai dengan alat inframerah dibuat dengan galliumarsenide. Cahaya infra merah pada dasarnya adalah radiasi elektromagnetik dari panjang gelombang yang lebih panjang dari cahaya tampak, tetapi lebih pendek dari radiasi gelombang radio, dengan kata lain inframerah merupakan warna dari cahaya tampak dengan gelombang terpanjang, yaitu sekitar 700 nm sampai 1 mm.

3. RANGKAIAN SEDERHANA SENSOR INFRAMERAH
Gambar rangkaian sensor infra merah

(Gambar 39. Rangkaian)

Daftar Komponen :

1. Resistor : R1 ( 33 K ohm), R2 (1 K ohm ), VR1 (Potensio 100 K ohm)
2. Kapasitor : C1 ( 100nF )
3. Transistor : Q2 ( BC547 )
4. Foto transistor : Q1
5. IC : 40106 (Schimitt trigger), 4026 (Decade counter)
6. 7-Segment

4. PRINSIP KERJA

    Pada rangkaian pemancar hanya pengaturan supaya led infra merah menyala dan tidak kekurangan atau kelebihan daya, oleh karena itu gunakan resistor 680 ohm. Pada rangkaian penerima foto transistor berfungsi sebagai alat sensor yang berguna merasakan adanya perubahan intensitas cahaya infra merah. Pada saat cahaya infra merah belum mengenai foto transistor, maka foto transistor bersifat sebagai saklar terbuka sehingga transistor berada pada posisi cut off (terbuka). Karena kolektor dan emitor terbuka maka sesuai dengan hukum pembagi tegangan, tegangan pada kolektor emitor sama dengan tegangan supply (berlogika tinggi). Keluaran dari kolektor ini akan membuat rangkaian counter menghitung secara tidak teratur dan jika kita tidak meredamnya, bouncing keluaran tersebut ke input couinter. Untuk meredam bouncing serta memperjelas logika sinyal yang akan kita input ke rangkaian counter, kita gunakan penyulut schmitt trigger. Penyulut Schmitt trigger ini sangat berguna bagi anda yang berhubungan dengan rangkaian digital, misal penggunaan pada peredaman bouncing dari saklar-saklar mekanik pada bagian input rangkaian digital.

    Rangkaian counter yang digunakan disini adalah menggunakan IC 4026 (Decade Counter) salah satu IC dari keluarga CMOS. IC counter ini akan mencacah apabila mendapatkan input clock berubah dari logika rendah ke tinggi. IC ini juga langsung bisa hubungkan ke seven segment karena keluarannya memang dirancang untuk seven segment. Jadi tidak perlu menggunakan IC decoder sebagai pengubah nilai biner menjadi nilai 7-segment.
Untuk mengatur kepekaan sensor bisa memutar potensio VR1 pada titik kritis, atau jika diperlukan bisa mengganti R2 dengan nilai yang lebih sesuai.

5. APLIKASI SENSOR INFRAMERAH

a. Alarm Inframerah
rangkaian alarm inramerah

(Gambar 40. Alarm Infra merah)
    Rangkaian alarm ini berbasis inframerah untuk melindungi bagin-bagian pintu dan jalan masuk lainnya. Rangkaian ini memberikan alarm keras ketika seseorang melintasi penghalang inframerah yang tak kelihatan. Hal ini dapat melindungi pintu baik siang dan malam dan bebas dari pemicu palsu. Rangkaian Alarm Inframerah menggunakan dioda infra merah untuk memancarkan sinar inframerah terus menerus. Foto transistor NPN Darlington digunakan sebagai sensor cahaya. L14F1 adalah transistor foto Darlington ultra sensitif dengan gain tinggi. Ketika seseorang melintasi sinar IR (infrared = inframerah), T1 dimatikan dan tegangan kolektor menjadi tinggi. T2 kemudian bekerja dan mengaktifkan LED merah dan buzzer.

b. Termometer Inframerah

    Termometer inframerah mengukur suhu menggunakan radiasi kotak hitam (biasanya inframerah) yang dipancarkan objek. Desain utama terdiri dari lensa pemfokus energi inframerah pada detektor, yang mengubah energi menjadi sinyal elektrik yang bisa ditunjukkan dalam unit temperatur setelah disesuaikan dengan variasi temperatur lingkungan. Konfigurasi fasilitas pengukur suhu ini bekerja dari jarak jauh tanpa menyentuh objek. Dengan demikian, termometer inframerah berguna mengukur suhu pada keadaan dimana termokopel atau sensor tipe lainnya tidak dapat digunakan atau tidak menghasilkan suhu yang akurat untuk beberapa keperluan.

j. PIR Sensor

Sensor PIR

(Gambar 41. Sensor PIR)

    Cara Kerja PIRSensor PIR merupakan sensor yang dapat mendeteksi pergerakan, dalam hal ini sensor PIR banyak digunakan untuk mengetahui apakah ada pergerakan manusia dalam daerah yang mampu dijangkau oleh sensor PIR. Sensor ini memiliki ukuran yang kecil, murah, hanya membutuhkan daya yang kecil, dan mudah untuk digunakan. Oleh sebab itu, sensor ini banyak digunakan pada skala rumah maupun bisnis. Sensor PIR ini sendiri merupakan kependekan dari “Passive InfraRed” sensor.

Sensor PIR
(Gambar 42. Pyroelectric sensor)

    Pada umumnya sensor PIR dibuat dengan sebuah sensor pyroelectric sensor (seperti yang terlihat pada gambar disamping) yang dapat mendeteksi tingkat radiasi infrared. Segala sesuatu mengeluarkan radiasi dalam jumlah sedikit, tapi semakin panas benda/mahluk tersebut maka tingkat radiasi yang dikeluarkan akan semakin besar. Sensor ini dibagi menjadi dua bagian agar dapat mendeteksi pergerakan bukan rata-rata dari tingkat infrared. Dua bagian ini terhubung satu sama lain sehingga jika keduanya mendeteksi tingkat infrared yang sama maka kondisinya akan LOW namun jika kedua bagian ini mendeteksi tingkat infrared yang berbeda (terdapat pergerakan) maka akan memiliki output HIGH dan LOW secara bergantian.

Sinar InfraRed Manusia

(Gambar 43. Sensor Infra red manusia)
    Inilah mengapa sensor PIR dapat mendeteksi pergerakan manusia yang masuk pada jangkauan sensor PIR, hal ini disebabkan manusia memiliki panas tubuh sehingga mengeluarkan radiasi infrared seperti yang ditunjukkan pada gambar disamping.

Bagian-Bagian Sensor PIR

Gambar berikut menunjukkan bagian-bagian dari sensor PIR yang perlu untuk diketahui

Bagian Sensor PIR

(Gambar 44. Bagian sensor PIR)
  1. Pengatur Waktu Jeda : Digunakan untuk mengatur lama pulsa high setelah terdeteksi terjadi gerakan dan gerakan telah berahir. *
  2. Pengatur Sensitivitas : Pengatur tingkat sensitivitas sensor PIR *
  3. Regulator 3VDC : Penstabil tegangan menjadi 3V DC
  4. Dioda Pengaman : Mengamankan sensor jika terjadi salah pengkabelan VCC dengan GND
  5. DC Power : Input tegangan dengan range (3 – 12) VDC (direkekomendasikan menggunakan input 5VDC).
  6. Output Digital : Output digital sensor
  7. Ground : Hubungkan dengan ground (GND)
  8. BISS0001 : IC Sensor PIR
  9. Pengatur Jumper : Untuk mengatur output dari pin digital.

(*) Catatan: Pin nomor 1 dan 2 digunakan untuk melakukan kalibrasi sensor PIR dengan mengatur posisi potentiometer pada posisi label MIN atau MAX.

Penggunaan / Aplikasi Sensor PIR

Sensor PIR sangat cocok digunakan pada projek-projek yang membutuhkan deteksi kapan seseorang memasuki atau meninggalkan are tertentu. Hal ini karena sensor PIR membutuhkan daya yang rendah, murah, memiliki jangkauan yang luas, dan mudah digunakan dengan berbagai sistem kontrol.

Catatan: Sensor PIR tidak dapat digunakan untuk mengetahui berapa orang yang berada pada jangkauan sensor atau seberapa dekat objek dengan sensor dan sensor PIR juga dapat dipengaruhi oleh binatang peliharaan.

Informasi Dasar

Setiap sensor PIR memiliki spesifikasi dan kriteria yang berbeda-beda namun hampir kebanyakan dari sensor PIR memiliki spesifikasi yang mirip (Direkomendasikan untuk mengacu pada datasheet). Berikut spesifikasi sensor PIR pada umumnya.

  • Bentuk : Persegi
  • Output : Pulsa digital HIGH (3V) ketika mendeteksi pergerakan dan LOW ketika tidak ada pergerakan.
  • Rentang Sensitivitas : Sampai dengan 6 meter sebagaimana gambar berikutJangkauan Sensor PIR
    (Gambar 45. Jangkauan sensor PIR)
  • Power Supply : 5V-12V (direkomendasikan 5VDC)
k.  IC 4556
    Sirkuit terpadu D4556 adalah gain tinggi, arus keluaran tinggi, ayunan tegangan keluaran tinggi penguat operasional ganda yang mampu mengemudi 70mA.
(Gambar 46. Konfigurasi PIN)

Tingkatan maksimum absolut (T= 25°C)


Karakteristik kurva




Truth Table
(Gambar 47. Truth Table)



l. IC 74148
    Encoder prioritas ini menggunakan CMOS gerbang silikon canggih teknologi. Ini memiliki kekebalan kebisingan yang tinggi dan daya yang rendah konsumsi khas sirkuit CMOS, serta kecepatan dan drive keluaran mirip dengan LB-TTL. Encoder prioritas ini menerima 8 baris permintaan input 0 –7 dan output 3 baris A0 –A2. Pengkodean prioritas memastikan bahwa hanya baris data urutan tertinggi yang dikodekan. Sirkuit kaskade (mengaktifkan input EI dan mengaktifkan output EO) telah disediakan untuk memungkinkan ekspansi oktal tanpa memerlukan eksternal sirkuit. Semua input dan output data aktif pada low tingkat logika.
(Gambar 48. Diagram)

Truth Table
(Gambar 49. Truth Table)
Logic Diagram
(Gambar 50. Logic Diagram)

m. IC 7447
    DM7446A dan DM7447A menampilkan output aktif-RENDAH dirancang untuk menggerakkan LED anoda umum atau lampu pijar indikator secara langsung. Semua sirkuit memiliki kontrol input/output pengosongan riak penuh dan input uji lampu. Segmen identifikasi dan tampilan yang dihasilkan ditampilkan pada halaman berikut. Pola tampilan untuk jumlah input BCD di atas sembilan adalah simbol unik untuk mengotentikasi kondisi input. Semua sirkuit menggabungkan leading dan/atau trailing-edge otomatis, kontrol zero-blanking (RBI dan RBO). Tes lampu (LT) dari perangkat ini dapat dilakukan kapan saja ketika: node BI/RBO berada pada level logika TINGGI. Semua jenis mengandung input blanking utama (BI) yang dapat digunakan untuk mengontrol intensitas lampu (dengan berdenyut) atau untuk menghambat output

(Gambar 51. Diagram)
Truth Table
(Gambar 52. Truth Table)

(Gambar 53. Logic Diagram)


n. IC 4052
    UTC 4052 adalah multiplexer analog 4 saluran diferensial/ demultiplexer untuk aplikasi sebagai sakelar analog yang dikontrol secara digital. Perangkat ini memiliki dua input kontrol biner dan input penghambat. Dia fitur impedansi ON rendah dan arus bocor OFF sangat rendah. Kontrol sinyal analog hingga rentang tegangan suplai lengkap dapat dicapai.
(Gambar 53. Pin)

Truth Table 
Kurva

(Gambar 54. Kurva)

4. percobaan


a) Prosedur percobaan

1. siapkan alat dan bahan untuk membuat rangkaian pada proteus
2. Rangkai sensor getar, MQ-2, Mq-7, touch sensor, flame sensor, Mq 2, MQ 7, PIR sensor dan sound sensor pada proteus
3. pasang IC seperti tampilan
3. masukkan code HEX pada sensor
4. nyalakan proteus



b) prinsip kerja rangkaian
  
    Ketika ada orang masuk lewat pintu maka sensor PIR yang diletakkan dekat pintu akan berlogika 1. logika 1 tersebut akan masuk ke input A pada ic 4556 sehingga output yang aktif adalah pada Q1. karena output ic 4556 merupakan active low maka output tersebut akan berlogika 0 kemudian di inverterkan sehingga logikanya menjadi logika 1. kemudian logika 1 tersebut ke resistor dan kaki base transistor, transistor akan aktif karena besar tegangan lebih besar daripada 0,7 sehingga tegangan dari power sebesar +15 akan mengalirkan arusnya ke relay, kolektor, emitter, dan ground. karena relay dialiri arus maka switch pada relay akan berpindah dari kanan ke kiri sehingga baterai akan mensupply lampu dan 2 motor. dimana motor tersebut berfungsi sebagai pewangi dan pembersih toilet.
    Selanjutnya output dari Q1 yang berlogika 0 masuk ke input 1 encoder ic74148 dimana inputnya merupakan active low yaitu akan aktif pada logika 0 sehingga input pada 0 akan aktif dan output A0 akan aktif (berlogika 0). logika 0 tersebut akan masuk ke input decoder. karena LT aktif maka semua output menjadi aktif (berlogika 0 karena output decoder merupaka active low).  QA yang berlogika 0 akan diinverterkan sehingga menjadi logika 1 dan menuju ke resistor dan kaki base transistor. karena tegangan pada kaki base transistor lebih besar daripada 0,7 maka transistor akan aktif dan arus akan mengalir dari power menuju relay, kaki kolektro, emitter, dan ground. karena relay dialiri arus maka baterai akan mensupply tegangan untuk mengaktifkan motor (toilet terbuka otomatis).
    kemudian ketika touch sensor aktif maka outputnya akan berlogika 1 dan menuju ke resistor dan kaki base transistor. karena tegangan pada kaki base transistor lebih besar daripada 0,7 maka transistor akan aktif dan arus akan mengalir dari power menuju relay, kaki kolektro, emitter, dan ground. karena relay dialiri arus maka baterai akan mensupply tegangan untuk mengaktifkan motor (pembersih otomatis).
    ketika infra red mendeteksi tangan maka output pada infra red sensor akan berlogika 1 dan menuju input B pada encoder sehingga output pada Q2 akan aktif (berlogika 0 karena aktive low). logika 0 tersebut kemudian di inverterkan menjadi logika 1 kemudian menuju resistor dan kaki basis transistor. transistor aktif karena tegangan pada kaki basis lebih besar daripada 0,7 sehingga akan ada arus mengalir dari power menuju relay, kaki kolektor, emitter, dan ground. karena relay dialiri arus maka switch akan berubah dari kiri ke kanan sehingga baterai akan mensupply motor (sebagai kran otomatis). 
    kemudian logika 1 dari inverter masuk ke input x1 mux karena select yang dipilih adalah 01 sehingga input pada x1 disalurkan pada output x. x berlogika 1 akan menuju resistor dan kaki basis transistor. transistor aktif karena tegangan pada kaki basis lebih besar daripada 0,7 sehingga akan ada arus mengalir dari power menuju relay, kaki kolektor, emitter, dan ground. karena relay dialiri arus maka switch akan berubah dari kiri ke kanan sehingga baterai akan mensupply motor (sebagai pengering tangan) dan lampu sebagai indikator pengering tangan aktif. 
    ketika  sound sensor mendetksi suara maka outputnya akan berlogika 1 kemudian menuju ke resistor dan kaki basis. transistor aktif karena tegangan pada kaki basis lebih besar daripada 0,7 sehingga arus akan mengalir dari power, relay, kaki kolektor,kaki emiter, dan ground. karena relay dialiri arus maka switch akan berpindah dari kiri ke kanan sehingga baterai akan mensupply motor (sabun otomatis).
    Pada sensor Mq-7 akan aktif ketika mendeteksi adanya asap rokok sehingga outputnya akan berlogika 1 dan masuk ke input mux yaitu pada y1 disini select yang saya pilih adalah 01 sehingga input y1 akan disalurkan ke output y. output y berlogika 1 akan menuju resistor dan kaki basis transistor. transistor aktif karena tegangan pada kaki basis lebih besar daripada 0,7 sehingga akan ada arus mengalir dari power menuju relay, kaki kolektor, emitter, dan ground. karena relay dialiri arus maka switch akan berubah dari kiri ke kanan sehingga baterai akan mensupply motor (sebagai air keluar) dan lampu sebagai indikator air aktif. 
5. video 


6. Link download

a. download datasheet

Download C945 Datasheet sini
Download Resistor Datasheet sini
Download Relay Datasheet sini
Download sound sensor datasheet sini
Download datasheet motor sini
Download Touch Sensor datasheet sini
Download IC 4556 datasheet sini
Download Inverter Gate Datasheet sini
Download IC 74148 Datasheet sini
Download IC 7447 Datasheet sini
Download IC 4052 Datasheet sini
Download  infra merah Datasheet sini
Download MQ-2 Datasheet sini
Download  PIR Sensor Datasheet sini
Download MQ-7 Datasheet sini

b. download rangkaian
File Rangkaian sini

c. download library proteus

sound sensor sini
vibration sensor sini 
MQ-2 Sensor sini
Mq-7 Sensor sini
Touch Sensor sini
PIR Sensor sini
Infra Red Sensor sini
Sound Sensor sini

d. Download Video
Video sini




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SISTEM DIGITAL Nama: Ramadhani NIM: 2010951036 Dosen Pengampu ; Darwison,M.T Referensi: a. Chang, R. and Goldsby, K.A.(2016), chemistr...